“jadi, terserahmu . boleh karya sendiri atau punya
orang” ucap Mira
“owh, baiklah” jawabku sekenanya
setelah pagi-pagi hampir shock gara-gara mengira bahwa itu lomba bakal
dilaksanakan siang ini, ternyata salah nangkep. Lomba baca puisinya hari jum’at
dan itu berarti masih ada 4 hari lagi untuk meliuk-liukkan penaku di atas
kertas.
***KAMIS MALAM***
Masih belum punya inspirasi,
bahkan memilih di antara dua tema aja masih galau. Mau yang “Sumpah Pemuda” apa
yang “1 Muharram”.” Aaaaah.. please deh isi kepala, kenapa kamu ga damai dulu. Males
di gedein sih. Ini untuk nampil besok lho, kamu mau malu apa? Ga menang gapapa
deh, asal jangan kayak anak SD udah deh” bathin ngedumel sendiri. Segera ku
ambil kertas ama pensil, coret sana coret sini. Satu kata –dihapus. Dua kata-
dicoret. Muter terus ganti-ganti tema and finally Zzzzzz!! HEBAT! Aku ketiduran.
GREAT banget kan ;)
*** JUM’AT PAGI***
Seusai sholat subuh, dapet kabar
kalau lombanya jam 9. Okeh, masih ada waktu 4 jam lagi. “Masak aja ah dulu,
lagi pengen bikinin temen-temen panganan, lagipula udah kadung janji ama Yona
mau masakin dia Mi Sagu” pikirku. Dan seorang Melisa kalau udah masak itu bisa
lupa segalanya. Abis masak nyantai dulu. Check HP, Online, beberes baju untuk
pulang kampung siang ntar. Begitu kelar, baru kepikiran ama puisi. Karena menurutku
buat puisi pakai kertas tlah tak efektif, segera ku buka laptop. Dengan segala kegalauan
memilih tema akhirnya ku tulis saja apa yang terlintas di kepala. OK! Puisi bertema
Sumpah Pemuda siap! Salut sama diri sendiri, otak lebih encer kalau kepepet. Haha.
Dan kemudian..............
“mel, jangan kekampus dulu ya. Soalnya
lombanya di undur jam 2” isi WA Yona.
“What? Jam 2 itu jadwal di jemput
travel pulkam. Tapi kok hati tenang banget ya? Ah, berdoa aja moga sempet. Ya udah,
latihan aja dikit dulu, menentukan tinggi rendah dan intonasi apa yang mau
digunakan” bathinku.
***THE SHOW MUST GO ON ***
“okeh, Jam 2 yah? BAGUS! Ini udah
jam 2 lewat yah. Untung aja supir travel lagi kooperatif . Dasar Indonesia
banget!” gerutuku dalam hati
Acarapun dimulai, hingga tanda
pembukaan PORSENI PGSD oleh KAPRODI memecah riuh di ruang serba guna ini. Desain
panggung sederhana ini rasanya cukup untuk membuat hati mulai deg-degan. Sampailah
sudah sesi baca puisi dengan urutan pertama adalah.... AKU SENDIRI! “Alhamdulillah
bisa ngejar travel “ pikirku. Dengan ASTAGHFIRULLAH dan BISMILLAH,....
“Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh. Baiklah, disini saya akan membacakan sebuah puisi dengan judul SAJAK
AYAHKU oleh AKU”
Sajak Ayahku
Dulu.. ayahku becerita
Tentang azam dan asa di
masa emas indonesia
Dulu.. ayahku jua
pemuda
Yang siap angkat
senjata bahkan berkorban nyawa
Dulu.. merdeka, bangsa
dan bahasa slalu bersama
Dalam jiwa-jiwa gagah para
pemuda
Dengan kobar semangat
didada, pemuda membangun indonesia hingga masa jaya
Ya.. penghantar masa kini yang tengah kita nikmati
Tapi itu dulu.. ya itu
dulu
Sekarang? (heh!)
Kemana pemuda-pemuda
bangsa?
Sibukkah mereka
berleha-leha
Sedang merdeka semakin
lepas dari jemari
Kemana para pemuda?
Sibukkah mereka
bersembunyi?
Sedang prihatin kian
tak menjauh dari negeri ini
Wahai pemuda. Apa yang
kau sumbangkan untuk negeri
Bila yang lestari hanya
korupsi,
yang membudaya bukanlah
memperkaya negeri
masihkah engkau hidup
untuk dirimu sendiri?
Sumpah Pemuda itu bukan
sumpah zaman pra merdeka
Tapi ia titah yang tak
mengenal masa
Bangunlah pemuda
Bangunlah mimpi-mimpimu
Perjuangkan kemerdekaan
bangsamu
Berlagalah dengan waktu
membangun indonesia baru
Agar terjaga harum
negerimu
Tinggi martabat
bangsamu.
“terimakasih. Wassalamualaikum
warahamtullahi wabarakatuh.” bergegas turun panggung, duduk sebentar dan
langsung mengambil tas, pamit dengan teman-teman semua kemudian menghubungi
travel. DONE!
“Selamat ya sayang, kamu juara 2.”
WA Yona hadir di tengah perjalanan ku.
Alhamdulillah, tiada yang
sia-sia bukan? puisi kelamkabut pun dapat juara 2.
Semoga juri tak salah nilai. Haha.
Dan hal kecil ini ku persembahkan
untuk kedua orangtuaku atas doa dan dukungan terhadap langkah-langkah kecil
yang kulakukan. Juga tak tinggal untuk teman-teman sekelas yang udah percaya
dan memberi kesempatan padaku. Andai mereka tak percaya pada kemampuanku,
manamungkin aku tampil. Dan untuk my besties (Yona, Mira, Ade, Indra, Triska,
Dita, dkklah pokoknya-sorry banyak sih kalian haha) love u all as always.
*bighug
Segala Puji HANYA Bagi Tuhan
Semesta Alam. Kau yang tlah menghendaki ini semua Allah sayang. Terimakasih for
this sweet thing.
best regrats,
Audina_Azkiya
@__ Saung Teduh Penuh Asa
12 Muharram 1435 H / 16 November 2013
Read more...