Bismillahirrahmannirrahim..
Ehm… ehm.. tulisan pertama di dua ribu lima belas setelah
lama pake banget vakum dari dunia penulisan. Dan apakah kamu tau apa yang mau
aku angkat kali ini? Yeah, tidak jauh dari moment 2015 itu sendiri.
Sebagai Negara yang masih menganut sistem perkalenderan
dunia, yaitu kalender Masehi mau tidak mau kita kini masuk dalam hitungan tahun
2015. Hei lihat! Aku bangun di pagi ini
dan tidak ada yang spesial, semua tampak sama. Pagi ini Alhamdulillah matahari
masih terbit dari tempat biasanya, embun turun, kicauan burung yang riuh di
sekitar rumah, benar-benar tak ada yang berbeda. Dan kau apa yang mau aku
simpulkan? Ho oh! Dirayakan atau tidak 1 januari itu tetap ada guys.
Mungkin banyak dari kita yang latah, ikut-ikutan merayakan tahun
baru masehi ini tanpa alasan pasti. Entahlah kenapa bisa seperti ini, mungkin
perkara tradisi. Mari kita coba membahas sedikit tentang tahun baru masehi
ini.
Banyak sekali alasan mengapa kita (Umat Islam) jauh lebih baik
tidak merayakan tahun baru masehi bahkan tidak boleh sebenarnya, WHY? Nah, ini
nih. Larangannya ada beberapa versi. Kita kupas sedikit tapi semoga “masuk”. Ada
yang bilang bahwa tahun baru masehi adalah tahun baru kejayaannya kaum
nashrani, namun ada pula yang mengatakan bahwa tahun baru ini adalah tahun baru
orang yunani kuno. Dimana ianya adalah perayaan yang di cetus oleh Julius
Caesar untuk memuja Dewa Janus. Kaum si JuCe sendiri adalah kaum Greco-roman. orang-orang yang nyembah Dewa cuy!
Guys, tentang yang mana sebenarnya yg benar Allahu alam. Yang jelas
tidak pernah ada sejarahnya, adabnya apalah lagi perintahnya bagi umat Islam
untuk merayakan tahun baru masehi ini. Tiada satupun dalil dan hadits mengenai
perintah merayakannya.
“Okay mel, so? Kenapa lu sewot banget sih? Cuma hepi-hepi begini
juga. Kan bukan perkara ibadah yg berat. Dalem banget dah kajian lu!”. Hello guys,
entah akunya yang peduli atau sok peduli. Tapi sini deh aku ingetin lagi. Apapun
yg kita buat di dunia itu di perhitungkan wahai sayangkuh. Walau sebesar biji
zarah, nih :
“Dan barang siapa yang
mengerjakan kebaikan sebesar biji zarah, niscaya ia akan menerima pahala-nya,
dan barang siapa yang melakukan keburukan sebesar biji zarah, niscaya ia akan
menerima balasannya “ (Q.S. Az-Zalzalah ayat 7-8)
Sekarang, kita juga udah sama-sama tau kan yah bahwa setiap yang
kita lakukan itu adalah amal. Amal perbuatan nama panjangnya. Nah, si amal ini
selalu ketergantungan ama niat. Klo si niat baik dia jadi baik, klo si niat tak
lagi baik?
“innamal a’malu binniyyat”->
sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung pada niatnya (HR. Bukhari)
Nah, satu lagi nih yang paling bahaya. Taukah kalian? Klo kita
ikut-ikutan sama hal yang bukan dari dan untuk kaum kita? Nih:
“Barang siapa yang menyerupai
suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut” (HR Ahmad, Abu Daud)
lu pada udah jadi bagian dari mereka, bukan kita-kita lagi. A simple question? Masih mau?
Ah guys, jika kalian menganggap tulisan ini terlalu agamis. Setidaknya
kita ingat dan bisa renungkan bagaimana kondisi dunia sekarang atau yang tidak
jauh-jauh adalah situasi Indonesia sendiri. Negara ini tengah luka
berdarah-darah. Bencana tanah longsor, banjir di beberapa daerah yang tak
berkesudahan, terbakarnya pasar Klewer, jatuhnya pesawat AirAsia, ancaman kaum
syiah dan JIL laknatullah dan masih banyak lagi. Masih bisa hura-hura? Apa kalian tidak curiga? Jangan-jangan
itu semua hadir juga karena kita. Allah beri agar kita berhenti melakukan
hal-hal bodoh. Apa jiwa kita terlalu liar hingga kita tidak bisa berfikir? Tidak
bisa berempati? *miris!*
RESOLUSI TAHUN BARU!
Baiklah, baiklah! Klo part diatas terlalu kaku. Kita masuk ulasan
yang umum dimana banyak orang menjadikan pergantian tahun sebagai sebuah MOMENT
untuk RESOLUSI menjadi LEBIH BAIK versi masing-masing. Yaelah, klo emang niat dan
mau mah nggak perlu nunggu pergantian tahun juga sih. Tapi mau gimana lagi,
masyarakat dan kaum muda sepertinya banyak yang lebih suka memanfaatkan moment
daripada membuat moment. Untuk yang satu ini mah silahkan! Berevolusilah,
beresolusilah. Semoga Allah memberikan kalian kekuatan, ketabahan dan kemudahan
dalam menjalankan deretan panjang harapan dan impian kalian di 2015 ini. Hati-hati
buat listnya, jangan lupa sama yang Maha Mengatur Segalanya. Kita berencana,
kita pemain utama. Allah yang menentukan, Allah penulis skenarionya. Bingung juga
sih, kemarin pas Tahun Baru Hijriah pada kemana ya? Kayaknya adem ayem aja
tanpa resolusi padahal justru itulah TAHUN BARUNYA KITA. Ah, pada nggak kece
nih!
DAN INI ADALAH PERKARA
WAKTU!
Berbicara tahun baru berarti bicara tentang waktu. Dan seperti apa
harusnya 2015 mu? Sekedar ingin mengingatkan :
“Demi
masa(1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian(2) kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran(3)” (Q.S Al-‘Asr)
Rugi bro, sist klo stagnan gitu-gitu aja. nggak asik.! Bismillah, kita mulai sama-sama yak. :)
Sekian tulisan tak seberapa ini saya tuliskan. Silahkan ambil yang bisa di ambil, dan mohon maaf bila terdapat kesalahan-kesalahan. Feedback saya terima dengan sangat senang hati. Semoga tulisan kecil ini bisa menjadi pertimbangan untuk kita bagaimana sebaiknya menyikapi pergantian tahun masehi di tahun-tahun berikutnya.
Sekian tulisan tak seberapa ini saya tuliskan. Silahkan ambil yang bisa di ambil, dan mohon maaf bila terdapat kesalahan-kesalahan. Feedback saya terima dengan sangat senang hati. Semoga tulisan kecil ini bisa menjadi pertimbangan untuk kita bagaimana sebaiknya menyikapi pergantian tahun masehi di tahun-tahun berikutnya.
Wahai kawan, bahkan aku tidak tau apakah besok Allah masih
menghendakiku di dunia ini untuk memperbaiki diri. Apa jangan-jangan sebentar
lagi waktuku telah habis? Astaghfirullah Allahu Rabbi.
Dan teman, tolong jangan dirimu lihat siapa yang berbicara di
tulisan ini karena niscaya kau takkan pernah mencoba memperhatikan ocehanku
tapi lihatlah isi celotehanku ini. Silahkan ambil yang baik serta buang yang
buruk. Barakallahu lakum.
Read more...